Baca Juga
Pembunuhan sadis terjadi
di Desa Tumbang Boloi, Kecamatan Telaga Antang, Kotawaringin Timur,
Kalimantan Tegah. Pelaku dari pembunuhan itu adalah Banjir, 24, yang
dengan tega menghabisi istrinya sendiri yang begitu dia cintai Pitae,
26.
Namun, pembunuhan itu
ternyata hanya dilatarbelakangi isu yang tak jelas. Banjir dengan tega
membunuh Pitae, dengan cara menebaskan parang ke leher hingga nyaris
putus.
Seperti diberitakan Kalteng Pos, Sabtu
(15/4), peristiwa itu berawal ketika sang istri menceritakan bahwa
suaminya itu akan dibunuh oleh seseorang untuk dijadikan tumbal dalam
acara adat. Namun saat ditanya, sang istri atau korban enggan
menceritakan isu tersebut dari mana asalnya.
Hal itulah yang kemudian
membuat Banjir kesal dan terjadi cekcok di antara keduanya. Setelah
terjadi cekcok, Pitae memutuskan untuk pulang ke rumah orang tuanya yang
tak jauh dari lokasi.
Namun, pelaku ingin ikut
karena mereka pernah berjanji untuk sehidup semati bersama. Keinginan
Banjir untuk ikut ke rumah orang tua korban ditolak, dengan alasan isu
pembunuhan dan isu tumbal adat tadi bakal berimbas pada keluarga besar
korban.
Alasan itu akhirnya
kembali membuat suasana semakin panas dan cekcok lagi antara keduanya.
Entah setan apa yang merasuki pelaku, saat korban mengemasi
barang-barangnya di kamar, pelaku langsung menebas leher istrinya dengan
parang hingga nyaris putus.
Kapolres Kotim AKBP JP
Siboro melalui Kapolsek Antang Kalang Iptu Afif Hasan saat dibincangi
melalui telepon, Kamis (13/4) pagi membenarkan kejadian itu. Dari
pengakuan pelaku, tepat pukul 14.00 WIB, korban masih mengemasi pakaian.
Saat itu, pelaku ternyata sudah marah dan mengambil parang di dapur.
“Pelaku sempat mempertanyakan kesetian korban, di mana pernah berjanji untuk bersama sehidup semati. Tetapi hanya karena isu ini, sang istri malah meninggalkannya,”ujarnya.
“Pelaku sempat mempertanyakan kesetian korban, di mana pernah berjanji untuk bersama sehidup semati. Tetapi hanya karena isu ini, sang istri malah meninggalkannya,”ujarnya.
Mendapati jawaban yang
tidak memuaskan, akhirnya pelaku langsung menebas leher korban dengan
menggunakan parang hingga nyaris putus. Terlihat dua kali pelaku
mengayunkan parang yang diperkirakan panjangnya sekitar 50 cm.
Korban yang saat itu
sedang mengemasi pakaian dan tidak siap dengan serangan pelaku, langsung
ambruk dan meninggal di lokasi kejadian. Korban mengalami luka yang
cukup parah hingga leher nyaris putus.
Tak selesai di situ.
Drama pembunuhan semakin membuat warga shock saat pelaku keluar rumah
sambil menggendong anaknya dengan menggenggam parang yang masih
berlumuran darah. “Warga memang sempat shock dengan kejadian yang sempat
membuat geger, sehingga usai kejadian tidak ada satupun yang keluar
rumah,” katanya Andi, warga sekitar lokasi kejadian, kemarin.
Menurut kapolsek, usai
menebas leher istrinya, Banjir berkeliaran dengan membawa senjata tajam
yang masih berlumuran darah sambil membawa anaknya yang masih bayi.
Warga khawatir Banjit akan bertindak nekat lagi. Tetapi berkat kesigapan
anggota dan melakukan negoisasi akhirnya pelaku menyerahkan diri
beserta senjata tajam yang dibawanya
“Kami kenakan pelaku dengan pasal Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dengan ancaman hukuman penjara 15 tahun,”urainya.(*)
Kejam ! Usai Tebas Leher Istri, Pria Ini Gendong Anak Sambil Bawa Parang Berlumur Darah Ya Allah ..?
4/
5
Oleh
Artikel Viral